top of page

Hasil Pencarian

67 item ditemukan untuk "covid-19"

  • Apa yang telah Dicapai CIPS Sejak Pandemi Covid-19 Muncul?

    Anda mungkin telah mengunjungi situs kami baru-baru ini dan melihat Covid-19 memenuhi konten-konten kami Rapat Covid-19 eksklusif yang kami adakan menyampaikan perkembangan dan analisis kebijakan dengan mitra-mitra Rapat Covid-19 yang diadakan setiap minggu menjadi wadah untuk berbagi pendapat tentang dampak Covid- Mempercepat pemulihan ekonomi pasca Covid-19 Sekarang merupakan waktu yang tepat untuk memikirkan cara pemulihan ekonomi pasca Covid-19.

  • Kebijakan Perdagangan Pangan Indonesia saat Covid-19

    Pesan Utama: Covid-19 mengganggu sistem pangan Indonesia. Di tengah penyebaran virus Covid-19, rantai pasokan mengalami gangguan yang sangat signifikan karena akan menurun sebesar 8,29% dari angka seharusnya jika tidak ada virus Covid-19 (McKibbin & Fernando, Covid-19 Temporary Trade Measures. Retrieved from https://www.macmap.org/en/covid19 Marks, S. The Global Macroeconomic Impacts of Covid-19: Seven Scenarios.

  • Pasar Terbuka merupakan ‘Penangkal’ Terbaik untuk Krisis Covid-19

    Penyebaran Covid-19 membuat Cina menerapkan lockdown atau karantina wilayah. Cina mungkin telah menaikkan harga grosir mereka selama wabah Covid-19, akan tetapi prospek windfall Kemudian datanglah Covid-19 yang membuat tingkat darurat yang baru. Di saat para ilmuwan sedang sibuk mencari vaksin untuk melawan Covid-19, dalam kebijakan publik, ‘penangkal Di saat para ilmuwan sedang sibuk mencari vaksin untuk melawan Covid-19, dalam kebijakan publik, ‘penangkal

  • Kenaikan Menerus Harga Beras Perlihatkan Tak Efektifnya HET Beras

    Harga beras di pasaran yang sudah jauh melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah menimbulkan pertanyaan mengenai seberapa efektifnya kebijakan ini dalam menstabilkan harga komoditas, terutama bahan pangan pokok. Harga Eceran Tertinggi untuk beras ditetapkan pemerintah untuk beras medium berkisar antara Rp 10.900 dan Rp 11.800 per kilogram sedangkan untuk beras premium berada antara Rp 13.900 dan Rp 14.800. Sementara itu di pertengahan minggu ini harga per kilogram beras medium maupun premium masing-masing telah mencapai Rp 14.500 dan Rp16.040. “Kesenjangan antara HET dan harga pasar adalah salah satu faktor dibalik menghilangnya beras, terutama beras premium dari pasar karena para pelaku usaha akan menghindari kerugian,” ujar Azizah Fauzi, peneliti Center for Indonesian policy Studies (CIPS). Azizah mengatakan bahwa sejauh ini harga beras di pasar beberapa bulan belakangan ini konsisten berada diatas HET sehingga penerapannya dikhawatirkan akan meningkatkan risiko kelangkaan beras. Peritel terkendala memasok beras karena harga dari produsen yang di atas HET. Presiden Joko Widodo, menurut Kantor Staf Presiden, juga tidak memilih opsi untuk menaikkan HET beras meski harga beras di pasar sudah berada jauh diatasnya. Dikhawatirkan menaikkan HET hanya akan mendorong harga lebih tinggi lagi. Ia memerintahkan Badan Pangan Nasional dan Bulog untuk menyalurkan beras premium dari cadangan beras pemerintah di ritel modern dengan harga sesuai HET. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia sudah meminta pemerintah untuk merelaksasi HET dan harga acuan lainnya bahan pokok seperti beras, gula dan minyak goreng yang berpotensi terus mengalami kenaikan guna mencegah kekosongan atau kelangkaan di pasar. Walaupun HET ditetapkan pemerintah dengan tujuan untuk mengatur harga maksimum produk tertentu yang dijual kepada konsumen, efektivitasnya dalam mencegah kenaikan harga komoditas di Indonesia menghadapi berbagai kendala. Pengalaman belakangan ini memperlihatkan bahwa mayoritas pedagang mengabaikan aturan ini menyusul kurangnya penegakan hukum dan pengawasannya. Penetapan HET seperti sekarang ini, yang berada di bawah biaya produksi, akan mendorong produsen untuk mengurangi produksi, tidak segera melepas produk ke pasar atau beralih ke produk lain. Ini akan dapat mengganggu ketersediaaan barang di pasar. Risiko penjual mencampur mutu beras yang berbeda agar harganya lebih terjangkau juga menjadi lebih besar. HET juga tidak efektif jika harga internasional komoditas naik tajam. Beberapa komoditas pokok, seperti kedelai dan gandum, lebih banyak diimpor daripada diproduksi di dalam negeri. Selain itu fluktuasi nilai tukar mata uang juga memengaruhi harga impor. Secara keseluruhan, kebijakan penetapan HET bisa dibilang kurang efektif. HET memang ditujukan untuk mengendalikan harga komoditas tetapi mungkin hanya efektif untuk  jangka pendek. Penerapan HET seyogyanya juga disertai dengan membuka mekanisme impor beras di sisi hilir yang lebih responsif dan sederhana.

  • Hari Konsumen Nasional, Perlindungan Data Pribadi di Tengah Pandemi COVID-19

    Hari Konsumen Nasional (Harkonas) pada masa pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) mengingatkan kita Peningkatan Penggunaan Perangkat Digital Covid-19 telah mengubah cara masyarakat dalam beraktivitas, Contohnya, penyebaran data pasien Covid-19 yang terjadi di Depok. Bagaimanapun, Covid-19 telah mengingatkan pentingnya perlindungan data konsumen yang harus dipayungi

  • Urgensi Revisi UU Perlindungan Konsumen Untuk Dukung Transformasi Digital

    Pandemi Covid-19 sudah mempercepat transformasi digital di Indonesia. Faktanya, sampai saat ini, pemerintah masih belum merevisi UU Perlindungan Konsumen tahun 1999.

  • Mudik, Momen Dorong Konsumsi dan Pertumbuhan Ekonomi Nasional

    dicabutnya kewajiban menggunakan masker dan menjaga jarak, mengingat adanya kenaikan kasus positif Covid -19 yang disebabkan oleh varian baru.

  • Mengatasi Ketertinggalan Pembelajaran: Merangkul Digitalisasi, Otonomi Sekolah, dan Kebebasan Belajar

    Pandemi COVID-19 yang menimbulkan disrupsi serius pada sistem pendidikan di seluruh dunia.

  • Persepsi Orang Tua terhadap Pembelajaran Tatap Muka

    Children and young people remain at low risk of COVID-19 mortality. Imbas PTM, 1.299 Sekolah Jadi Klaster Covid-19. Databoks. Vaksinasi Covid-19 Nasional. Diambil dari https://vaksin.kemkes.go.id/#/vaccines. Parental Engagement in Children's Online Learning During COVID-19 Pandemic. Efficacy of a Fourth Dose of Covid-19 mRNA Vaccine against Omicron.

  • Anggaran Kemendikbud Perlu Prioritaskan Guru, Peningkatan Kapasitas Kepala Sekolah dan Sarana Prasarana

    dampak learning loss atau hilangnya kemampuan siswa akibat disrupsi pada pembelajaran selama pandemi Covid -19.  Pandemi Covid-19 sudah menunjukkan kepala sekolah perlu merespons sesuatu dengan cepat dan adaptif. Pandemi Covid-19 sudah menunjukkan keragaman lanskap pendidikan Indonesia dengan berbagai permasalahannya

  • PPKM Darurat Berpotensi Tingkatkan Jumlah Masyarakat Miskin Indonesia

    Dear pembaca, Penyebaran COVID-19 varian delta ke seluruh wilayah Indonesia telah membawa malapetaka. Pertama, vaksin adalah kunci untuk mengurangi gejala berbahaya dan risiko kematian akibat Covid-19. Dalam hal ini, analisis kebijakan perdagangan pangan dalam ringkasan kebijakan respons Covid-19 milik

  • Siap Kembali ke Sekolah?

    Angka kematian pada anak akibat Covid-19 di Indonesia tertinggi di ASEAN dan masih banyak sekolah yang Pemerintah bersama satuan gugus tugas Covid-19 pun akan membuka sekolah secara parsial, tergantung zona menjadi solusi yang tepat saat ini untuk mengurangi kontak fisik demi memutus mata rantai penularan Covid -19. Kementerian Pendidikan lewat Permendikbud No. 19/20 dan 20/2020 serta Surat Edaran No.3/2020 sendiri

bottom of page