Prospek dan Tantangan Padi Hibrida di Indonesia
Penulis
Indra Krishnamurti
Muhammad Diheim Biru
Indonesia perlu memenuhi kebutuhan beras yang terus meningkat untuk mencegah semakin membumbungnya harga beras. Harga beras di Indonesia kini sudah dua kali lebih mahal daripada harga di pasaran internasional, dan impor beras, yang tidak populer, masih diperlukan untuk menutupi kekurangan ini. Padi hibrida memiliki potensial besar untuk meningkatkan produktivitas. Padi hibrida memiliki produktivitas musiman rata-rata 7 ton/ha, dibandingkan dengan padi inbrida yang hanya mencapai 5,15 ton/ha. Namun, luas tanam padi hibrida hanya kurang dari satu persen dari total luas tanam padi di Indonesia, dan telah mengalami stagnasi selama beberapa tahun.
Benih beras hibrida memiliki potensi untuk memperbaiki panen, namun di Indonesia terdapat aturan yang menghambat pengembangan dan ketersediaan benih beras hibrida. Aturan ini menghalangi petani untuk berinvestasi dan menghasilkan panen yang lebih produktif. Makalah kebijakan publik ini menganjurkan pemerintah untuk memfasilitasi penelitan dan pengembangan terhadap benih beras hibrida dan memberikan akses kepada petani dari pasokan global.