Memahami Iklim Regulasi Infrastruktur TIK di Papua Nugini: Studi Kasus Sistem Kabel Laut Karang (CS2)
Authors
Muhammad Nidhal
Dalam satu dasawarsa terakhir, konektivitas digital hadir sebagai bentuk infrastruktur baru yang sangat penting, seperti halnya jalan raya, energi, dan pelabuhan yang menjadi landasan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial. Di Papua Nugini (PNG), lahirnya konektivitas digital telah membuka jalan bagi komunikasi, perdagangan, pendidikan, dan tata kelola pemerintahan. Tentunya, kehadiran internet di PNG sekitar tiga dasawarsa yang lalu (1997) telah mempercepat upaya digitalisasi negara ini.
Namun, terlepas dari berbagai strategi infrastruktur digital Pemerintah PNG, akses internet pita lebar (broadband)—baik fixed maupun mobile—masih terbatas di PNG. Persatuan Telekomunikasi Internasional (International Telecommunications Union atau ITU) mencatat bahwa pengguna internet di PNG pada 2021 hanya sekitar 32% dari keseluruhan populasi, cukup kontras jika dibandingkan dengan rerata Asia-Pasifik yang mencapai 60%.
