Dampak Negatif Kebijakan Perdagangan Non-Tarif terhadap Kesejahteraan Masyarakat Indonesia
Authors
Felippa Amanta
Iqbal Dawam Wibisono
Harga pangan yang tinggi menghambat upaya Indonesia dalam mengurangi tingkat kemiskinan dan memperbaiki indikator kesehatan serta gizi. Diperkirakan untuk setiap kenaikan 1% harga, angka kemiskinan nasional per kepala meningkat sebesar 1%. Salah satu kontributor signifikan penyebab harga pangan yang tinggi adalah kebijakan non-tarif (Non-tariff Measures) di sektor pangan dan pertanian dalam perdagangan internasional. Beberapa perhitungan telah dilakukan dan hasilnya menunjukkan bahwa penghapusan kebijakan non-tarif pada produk pangan dan pertanian mampu mengurangi kemiskinan dan perbaikan gizi nasional. Misalnya, dengan menghapus kebijakan non-tarif pada produk beras dan daging, tingkat kemiskinan secara keseluruhan dapat berkurang sebesar 2,8 persen.
Dua langkah yang dapat dipertimbangkan untuk memaksimalkan manfaat dari penghapusan kebijakan non-tarif adalah: penghapusan kuota dan penerapan sistem perizinan impor otomatis. Selain itu, liberalisasi perdagangan pangan juga harus disertai dengan peningkatan kompetisi antar importir, perbaikan sistem fasilitas proses impor, dan kebijakan pertanian yang inovatif guna meningkatkan daya saing produsen dalam negeri.