top of page
Gambar penulisBhimanto Suwastoyo

UMKM di Indonesia: Sebuah Resep untuk Pertumbuhan

Sudah sering kita dengar bahwa Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia dengan menyerap tenaga kerja dan mendorong inovasi. Nah, usaha-usaha rakyat ini memerlukan lingkungan regulatoris yang mendukung dan kondusif agar dapat benar-benar berkembang terus dan meningkatkan kontribusinya.


UMKM memang memerlukan regulasi yang tepat untuk dapat tumbuh menjadi bisnis yang sukses. Coba bayangan UMKM di Indonesia ini sebagai sebagai hidangan yang menarik, gurih dan enak. Untuk menyiapkan hidangan yang sangat istimewa ini kita akan memerlukan bahan-bahan dan teknik memasak yang tepat serta, tidak lupa, beberapa bumbu perisa.


Yuk, mari kita siapkan lingkungan regulatoris yang kondusif bagi pertumbuhan UMKM. Ini caranya:

1.Resep yang Sederhana

  • Birokrasi yang disederhanakan

Hilangkan “red tape” yaitu regulasi atau prosedur administratif yang berbelit-belit dan

memakan waktu yang lama, dan sederhanakan proses pendaftaran dan perizinan.

Gak ada kan, yang ingin menghabiskan waktu berjam-jam mengisi formulir-formulir

yang tidak ada habis-habisnya! Memang pemerintah sudah mempermudah proses

pendaftaran dan perizinan bagi usaha, termasuk UMKM dengan sistem Online

Single Submission (OSS), namun sistem ini masih memiliki kekurangan dan potensi

perbaikan. 

o Masih banyak UMKM, terutama yang belum familier dengan teknologi, yang

kesulitan dalam menggunakan sistem OSS. Antarmuka yang lebih sederhana

dan intuitif akan sangat membantu.

o Terkadang, informasi yang harus diisi terlalu banyak dan rumit, sehingga

membingungkan pelaku usaha. Penyederhanaan formulir dan petunjuk yang

lebih jelas akan sangat bermanfaat.

o Masih terdapat beberapa kendala dalam sinkronisasi data antar instansi

terkait. Hal ini menyebabkan proses perizinan menjadi lebih lama dan

berbelit-belit. Peningkatan integrasi data antar sistem akan mempercepat

proses perizinan.

o Banyak UMKM yang masih membutuhkan bantuan konsultan untuk

menyelesaikan proses perizinan melalui OSS. Hal ini menambah biaya yang

harus dikeluarkan.

o Keterbatasan akses internet di beberapa daerah, terutama di daerah

pedesaan, menjadi kendala bagi UMKM dalam menggunakan OSS hingga

perlu upaya untuk meningkatkan akses internet di seluruh wilayah Indonesia


  • Regulasi yang Jelas

Siapkan regulasi yang mudah dimengerti dan diikuti. regulasi yang jelas, sederhana,

dan mudah diikuti, UMKM di Indonesia dapat lebih fokus pada pengembangan usaha

mereka tanpa terbebani oleh proses administratif yang rumit. 

o Regulasi harus ditulis dalam bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti,

menghindari penggunaan jargon teknis dan bahasa hukum yang rumit. Juga

dibutuhkan panduan praktis atau Frequently Ask Questions (FAQ) yang

menjelaskan langkah-langkah pendaftaran dan perizinan dengan jelas.

o Semua informasi mengenai persyaratan, biaya, dan waktu pemrosesan harus

tersedia secara transparan dan mudah diakses.

o Memastikan regulasi tidak sering berubah dan memberikan kepastian hukum

bagi pelaku UMKM.


2. Bahan-bahan yang Tepat:

  • Akses pada Pendanaan

Sediakan beberapa opsi pendanaan yang terjangkau dan mudah diakses bagi UMKM.

Dana tunai tambahan, meskipun sedikit, dapat sangat membantu dalam memperluas

usaha. Namun banyak UMKM di Indonesia menghadapi tantangan dalam

mengakses pendanaan untuk pengembangan usaha.

o Banyak UMKM tidak memiliki aset yang cukup untuk dijadikan jaminan pinjaman,

sehingga sulit bagi mereka untuk mendapatkan kredit dari bank.

o Di kota-kota kecil dan pedesaan, cabang bank sangat terbatas, membuat UMKM

sulit mengajukan pembiayaan dan banyak pelaku UMKM yang tidak memiliki

informasi yang cukup tentang opsi pendanaan yang tersedia.

o Proses pengajuan pinjaman sering kali rumit dan memerlukan banyak dokumen,

yang bisa menjadi hambatan bagi UMKM

o Beberapa UMKM belum memiliki izin usaha resmi, yang menjadi syarat untuk

mendapatkan pinjaman dari bank.

o Suku bunga tinggi membuat biaya pinjaman jadi mahal, sehingga memberatkan

UMKM dalam mengelola keuangan mereka.


  • Pengembangan Keterampilan

Tanamkan investasi dalam pelatihan dan program-program untuk membangun

kemampuan untuk membantu UMKM mengembangkan keterampilan yang mereka

butuhkan untuk berhasil. Ingat, hanya koki yang terlatih yang mampu memasak

hidangan menakjubkan!


  • Adopsi Teknologi

Doronglah penggunaan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Sebuah peralatan dapur yang bagus bisa membuat perbedaan besar dalam

menyiapkan sebuah hidangan.

o Teknologi digital dapat meningkatkan efisiensi operasional sementara platform

e-commerce dan media sosial membuka akses kepada pasar yang lebih luas,

dalam negeri maupun internasional.

o Teknologi digital meningkatkan produktivitas dengan otomatisasi,

mempermudah transaksi dan pencatatan keuangan serta membuka akses ke

informasi pasar guna strategi pemasaran yang lebih efektif.

o Tentu diperlukan pelatihan dan pendampingan bagi UMKM untuk mengadopsi

teknologi digital, sehingga mereka dapat memanfaatkan teknologi dengan

lebih baik.


3. Sejumput Perisa

  • Perlindungan Hak Cipta

Pastikan bahwa UMKM memperoleh perlindungan bagi ide dan inovasi mereka.

Bukankah sebuah resep keluarga yang diturunkan dari generasi ke generasi

seharusnya dijaga kerahasiaannya dengan baik!

  • Akses Pasar

Bantu UMKM dengan menghubungkan mereka dengan pasar domestik dan

internasional. Sebuah restoran yang bagus memerlukan pelanggan untuk tumbuh terus.

  • Fleksibilitas Regulatoris

Mungkinkan sedikit fleksibilitas dalam regulasi untuk mengakomodasi kebutuhan-

kebutuhan khusus tiap UMKM yang berbeda. Tak semua hidangan harus sama.


Dengan mengikuti resep ini Indonesia akan dapat menciptakan lingkungan regulatoris yang

mendukung pertumbuhan dan pengembangan UMKM-nya. Jadi, ayo kita siapkan masa

depan yang ‘enak’ bagi kewirausahaan di Indonesia!

Comments


Commenting has been turned off.
bottom of page