top of page

Sektor Pertanian Indonesia: Di Persimpangan Jalan Menuju Transformasi Berkelanjutan

Sektor pertanian telah memainkan peran sangat penting dalam menangggulangi kemiskinan dan mendorong transformasi ekonomi Indonesia namun masih diperlukan strategi yang tepat untuk menjadikannya sebagai sebuah sistem pangan dan pertanian yang berkelanjutan.


“Untuk mencapai tujuannya memberantas kemiskinan ekstrim, meningkatkan produktivitas pertanian serta mencapai emisi karbon nol, Indonesia harus bertransisi kearah sebuah sistem pangan dan pertanian yang lebih berkelanjutan,” Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Azizah Fauzi, mengatakan.


Kontribusi Pertanian terhadap Produk Domestik Bruto nomor tiga setelah industri pengolahan dan perdagangan dengan 12,53 persen, sementara ia mampu menyerap 28,21 persen dari total tenaga kerja di Indonesia pada Agustus 2023.


XX mengatakan strategi yang ada kini untuk memperbaiki sistem pangan dan pertanian tidak lagi efektif maupun berkelanjutan. Sektor ini telah menjadi kontributor dan sekaligus juga korban dari perubahan iklim. Pertanian, konversi lahan dan deforestasi adalah sumber-sumber emisi gas rumah kaca yang besar.


Ketergantungan yang tinggi kepada bantuan pemerintah seperti penetapan harga dan subsidi, serta tingginya limbah dan kehilangan pangan memperlihatkan inefisiensi rantai pasok pangan, dari tanaman penghasil di lapangan hingga pasca panen dan konsumsi.


Kurangnya penyuluh pertanian, informasi cuaca, belum digunakannya praktik pertanian berkelanjutan serta lambatnya modernisasi telah menghambat usaha peningkatan produktivitas pertanian.


Untuk menghadapi tantangan-tantangan ini, sistem pertanian Indonesia perlu bertransisi menjadi lebih berkelanjutan agar dapat juga memenuni komitmen iklimnya serta memitigasi dampak perubahan iklim pada petani dan nelayan.


Untuk mencapai sistem pertanian yang lebih berkelanjutan di Indonesia, kebijakan serta program seharunsya mendorong praktik-praktik pertanian berkelanjutan, menguatkan riset dan pengembangan dan meningkatkan penyuluhan bagi petani serta pemberdayaan petani.


Meningkatkan efisiensi rantai pasok pangan dengan mengurangi kehilangan dan limbah serta menangani konflik antara penggunaan bahan pangan untuk pangan atau energi.


Comments


Commenting has been turned off.
bottom of page