Hari Gizi Nasional 2023 - Tantangan Pangan: Komitmen Pemenuhan Gizi Seimbang di Indonesia

Satu dari empat balita di Indonesia mengalami stunting. Prevalensi balita yang mengalami stunting di Indonesia mencapai 24,4% pada tahun 2021. Untuk mengurangi prevalensi stunting, peningkatan keragaman pola makan menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Menyadari pentingnya pemenuhan gizi bagi sumber daya manusia, pemerintah Indonesia menetapkan target penurunan angka stunting hingga 14% pada tahun 2024.

Sejumlah strategi dan rencana aksi telah disusun oleh pemerintah. Namun, rancangan yang ada masih mengabaikan pengaruh kebijakan perdagangan terhadap keterjangkauan dan kebijakan pertanian yang bias terhadap beberapa komoditas pokok, terutama beras.

Diskusi ini akan mengajak para pakar untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan  berikut:

1. Apa saja tantangan yang dihadapi pemerintah dalam memenuhi kebutuhan gizi seimbang warga Indonesia?
2. Bagaimana dampak malnutrisi terhadap perkembangan sumber daya manusia di Indonesia?
3. Adakah tumpang tindih peraturan pertanian dan perdagangan dengan kebutuhan ketersediaan keragaman pangan?
4. Apa solusi yang dapat dilakukan oleh pemerintah, sektor privat, maupun masing-masing rumah tangga dalam memastikan terpenuhinya gizi seimbang bagi tiap anggotanya?

Di diskusi ini juga akan diluncurkan Makalah Kebijakan terbaru CIPS berjudul “Policy Barriers to a Healthier Diet: The Case of Trade and Agriculture”.

Narasumber:

• Dr. Andriko Noto Susanto, SP, MP - Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi & Keamanan Pangan, Badan Pangan Nasional
• Pungkas Bahjuri Ali, S.TP., MS., Ph.D - Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
• Aditya Alta - Kepala Peneliti Bidang Pertanian, Center for Indonesian Policy Studies
• Ribut Purwanti – Head of External Affairs, Unilever Indonesia*

Moderator: Azizah Fauzi - Peneliti Muda, Center for Indonesian Policy Studies

Anda dapat melakukan registrasi, di sini.

Jika ada pertanyaan, silakan membalas email ini atau menghubungi Safira Yuniar via email atau WhatsApp.